Minggu, 14 Oktober 2007

Tentara Masa Depan untuk Medan Perang Digital

Impian Amerika Serikat untuk mewujudkan tentara masa depan menuju kenyataan. Sebuah perusahaan pertahanan, General Dinamycs kini sedang mengembangkan sebuah seragam perang berkabel untuk para tentara.

Proyek senilai US$3 milyar ini, akan menghasilkan seragam perang yang menghubungkan tentara dengan tank, dan drone (peralatan perang yang dapat dikendalikan dari jauh, berfungsi untuk memata-matai) dalam sebuah jaringan.

The Straits Times, Senin (16/6/2003) memberitakan, proyek seragam berkabel yang akan dikembangkan oleh General Dynamics adalah perwujudan gambaran tentang tentara masa depan. Seragam ini akan dilengkapi dengan kemampuan memonitor detak jantung dan laju pernafasan. Tidak ketinggalan juga, ada helm yang dapat menangkap rekaman video secara real-time dari beberapa drone.

Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengharapkan agar rancangan seragam perang ini selesai dibuat pada tahun 2006. Unit pertamanya diharapkan bisa dicoba pada tahun 2010 nanti. Harga masing-masing seragam diperkirakan berkisar dari US$10.000 sampai US$ 30.000.

Pembuatan seragam baru ini merupakan bagian dari usaha untuk memodernisasi angkatan bersenjata, untuk bertempur di medan tempur digital dimana para tentara, tank, dan drone dihubungkan pada suatu jaringan umum.

Tentara akan menggunakan baju dalaman yang dihubungkan dengan sensor-sensor tubuh dan dapat menerima video dari drone untuk melacak gerakan musuh. "Proses transformasi angkatan bersenjata ini merupakan usaha penting untuk mewujudkan jaringan yang menghubungkan tentara dengan sistem persenjataan, kendaraan, dan pesawat udara, untuk mewujudkan tim tempur yang kohesif dan terintegrasi yang memiliki kekuatan dalam aksi tempurnya," kata Letnan Jenderal John Riggs, yang mengetuai usaha modernisasi angkatan bersenjata.

Seorang tentara menjelaskan bahwa pada seragam perang ini, helm memiliki fungsi tambahan. Tidak hanya untuk melindungi, helm ini dilengkapi sebuah kamera, antena GPS (Global Positioning System), dan mikropon dan alat penerima.

"Program ini akan memungkinkan tentara untuk melakukan pengawasan pada ancaman-ancaman tak terduga ," ujar MR Scott Myers, wakil presiden unti Eagle Enterprise dari General Dynamics.

Program ini juga akan mengurangi 50 persen (22,5 kg) beban persenjataan yang harus dibawa oleh para tentara. Sebuah kendaraan bernama 'mule' berfungsi sebagai pembawa bahan makanan dan amunisi, ungkap Dutch DeGay, teknisi untuk program seragam berkabel ini.

Namun, program ini memunculkan pertanyaan tentang operabilitasnya di medan tempur. Dan kekhawatiran muncul dari kalangan industri, kalau-kalau teknologi canggih ini membahayakan pasukan.

Tidak ada komentar: