Minggu, 14 Oktober 2007

Eksistensi Google 'Terancam' di Cina dan Korsel

Jakarta - Google Inc berada di posisi paling top sebagai mesin cari Internet yang paling diminati secara global. Namun, mesin cari Internet besutan Cina dan Korea Selatan disebutkan jadi ancaman Google, khususnya di negerinya masing-masing. Demikian salah satu kesimpulan studi terbaru dari perusahaan penelitian Internet comScore Inc.

Menurut comScore, lebih dari 750 juta orang usia 15 tahun atau lebih, atau sekitar 95 persen pengakses Internet di seluruh dunia, melakukan sebanyak 61 miliar kali pencarian pada bulan Agustus 2007. Artinya secara rata-rata, tiap satu orang melakukan 80 kali pencarian.

Dari data comScore, separuh lebih atau tepatnya, 37,1 miliar pencarian dilakukan melalui Google. Dari jumlah ini, 31 miliar pencarian dilakukan di Google dan 5 miliar lagi melalui YouTube, situs bagi video milik Google.

Yahoo Inc mengekor Google dengan 8,5 miliar kali pencarian melaluinya. Di posisi ketiga, ada mesin cari kepunyaan Cina, Baidu.com yang makin membuktikan eksistensi dengan 3,2 miliar jumlah pencarian.

Sementara, MSN milik Microsoft berada di tempat keempat dengan jumlah 2,1 miliar kali pencarian. Mesin cari milik Korsel Naver.com berada di posisi kelima dengan jumlah 2 miliar pencarian melaluinya.

Masih menurut comScore, dari 258 juta pengguna Internet di wilayah Asia Pasifik, dilakukan 20,3 miliar kali pencarian. Sementara 210 juta pengakses Internet di Eropa melakukan 18 miliar kali pencarian, diikuti wilayah di belahan dunia lainnya.

"Melihat mesin cari dari Asia seperti Baidu dan Raven di samping Google dan Yahoo merupakan fakta bahwa pencarian (informasi di Internet-red) benar-benar sebuah fenomena global," ungkap Bob Ivins, wakil presiden pasar internasiona comScore seperti dikutip detikINET dari PCWorld, Minggu (14/10/2007

Tidak ada komentar: